Ada pengalaman seru tentang video message (VM). Pacarku pernah membuat sebuah VM untuk ultahku. That’s more special than cake! Isinya sederhana. Hanya fotoku, foto kami berdua, x-kampus kami, pendapat teman-temanku tentang aku, dan kosku (tempat kami nongkrong). Simple kan!
Kelebihannya ada pada editor, (thank’s Jaka!) yang memberi nyawa dengan lagu ost. Meteor Garden II. Terus sambutan teman-teman tentang kita itu ternyata sangat unforgetable. Berkesan. Kemudian secara pribadi sih kata sambutan pacarku (yang aku tahu hari ini ternyata itu bohong semua! bullshit!). Terakhir kerja kerasnya membuat VM pas aku nggak tahu. Nah kekurangannya ada pada teknik pengambilan gambar. Dengan handycam seadanya dan keahlian “perdana” tentu saja banyak yang shaking. Terus di awal ada video nggak penting! Bayangkan, video tuntunan belajar gitar yang sudah di-dubbing bahasa jawa medok. Capek deh..ILL FEEL!
Terus sambutan pacarku sangat panjang kali lebar tambah lebay. Kalah deh kepala sekolah SD waktu kita upacara!
Tapi diluar itu semua video message menjadi sebuah hadiah berharga karena mendokumentasikan moment penting secara riil/nyata. Itu juga menjadi salah satu kelebihan media audio visual. Membentuk persepsi nyata. Padahal bisa saja VM di-setting sedemikian hingga. Ya khan?!
Guys, lain kali kalau kalian mau membuat VM, pertimbangkan kadar ke-ILL FEEL –lan yang ngelihat ya. PENTING!!
0 komentar:
Posting Komentar