Kita pasti sering mendengar istilah RATING dalam konsep media massa audio visual. Pengertian saya pribadi sebelumnya tentang rating adalah tingkat favoritnya suatu program. Namun ternyata, lebih luas dari RATING, ada istilah SHARE, HUT, PUT, dan CPM.
Rating adalah besarnya presentase rumah tangga pemilik tv yang menonton acara tertentu dari seluruh pemilik tv di daerah tertentu. Rumusnya (jumlah rumah yang menangkap acara di suatu stasiun : jumlah rumah keseluruhan) x 100%. Penulisan rating cukup angka saja tanpa “%”.
Share adalah besarnya prosentase dari rumah tangga yang menonton acara dibandingkan dengan seluruh rumah tangga yang menghidupkan tv. Rumusnya (jumlah rumah yang menangkap acara di suatu stasiun : jumlah rumah yang menghidukan tv) x 100%
HUT (Home Using Television) adalah presentasi rumah yang menggunakan televisi dalam satu hari. Rumusnya (jumlah rumah yang menghidupkan tv : jumlah rumah keseluruhan) x 100%
PUT (People Using Television) adalah presentasi jumlah orang yang menggunakan televisi dalam satu waktu dan tempat secara keseluruhan. Rumusnya (jumlah orang dalam rumah yang menghidupkan tv : jumlah orang dalam rumah keseluruhan) x 100%
Sedangkan CPM (Cost Per Thousand) adalah perhitungan biaya iklan per pemirsa. Pada CPM, menggunakan hitungan dalam ribuan. Rumusnya biaya iklan : pemirsa. Misalnya jika harga iklan 15 juta; dan mampu ditangkap 75 juta pemirsa, maka untuk tiap pemirsa iklan yang dikeluarkan adalah Rp 15.000.000/75.000 = Rp 200 (75 juta dihitung 75 ribu karena hitungan dalam ribuan).
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi rating adalah :
Programming (isi dan durasi)
Program Competitor (kompetitor)
Scheduling (jam tayang)
Incidental Moments (konteks)
Reception Quality (mutu penerimaan sinyal)
Promotion (promosi).
Biasanya hasil dari masing-masing jens survey digunakan untuk kepentingan berbeda. Misalnya menentukan program acara yang akan ditayangkan, mengetahui prime time, atau mengetahui channel yang banyak diminati.
1 komentar:
kenapa sih kalau soal polemik banyak yang komen, tapi kalau teori pada malas?
Posting Komentar